Thursday, February 4, 2010

Hati yang Takkan Pernah Patah



Hati yang Takkan Pernah Patah (cinta diterima: ALHAMDULILLAAH, cinta ditolak: ALLAAHUAKBAR)

Hati yang Takkan Pernah Patah
“Tak pernah terbayang dalam benakku tuk bertemu dia lagi”, begitu tulisan yang terbaca di status Yahoo Messenger (YM) seorang sahabat, ku ajukan sebuah pertanyaan, “habis ketemu siapa tuh..?”, ku duga pasti ini mengenai kisah cinta, dan betul saja, maka mengalirlah kisah kasih yang tak sampai.

Pernahkan anda mencintai seorang lawan jenis sedemikian hebatnya, sampai-sampai merasa bahwa inilah cinta sejati anda? Pernahkah anda merasakan bahwa ada seseorang yang sedemikian menariknya dan merasa bahwa ia adalah orang yang paling tepat tuk bersama-sama mengarungi hidup? Dan pernahkan pula anda merasa bahwa ternyata, cinta anda bertepuk sebelah tangan, harapan-harapan anda pupus terhempas realita, dan kesedihan anda begitu menguasai jiwa?
Malam-malam terlewati disertai air mata yang mengalir, hari-hari dilalui dengan kehampaan yang menyelimuti, dan anda hidup di dunia bagaikan sesosok mahluk tanpa nyawa yang sembari menekan rasa sakit di dalam hati akibat cinta yang tak seindah harapan.Patah hati memang telah lama menjadi sumber inspirasi. Entah telah berapa banyak karya-karya sastra yang dibangun berdasarkan pengalaman pahit cinta ini. Lagu-lagu tercipta dengan indah ketika sang pengarang sedang merasakan kepedihan patah hati; puisi-puisi terlantun menyedihkan bertebaran menemani sang penyair yang sedang dirundung kesedihan patah hati; novel maupun cerpen mengalir menuturkan pedihnya patah hati.

Sadari saudaraku, bahwa sesungguhnya tak pantas kita merasa patah hati. Hati seorang muslim itu terlalu lembut tuk bisa patah. Hanya meraka yang memiliki hati yang keraslah yang mungkin merasakan patah hati. Hanya mereka yang menempuh jalan yang berlikulah yang pantas tuk patah hati. Mereka yang telah berusaha menapaki jalan lurus, tidak seharusnya dan tidak boleh merasa patah hati.

Ketika kita telah mengajukan lamaran dan mengajak seseorang tuk menikah dan ditolak, maka tidak perlu ia merasa patah hati. Toh ia telah menjalankan suatu ibadah, membuktikan niatan suci dalam hati, dan berusaha menjalani sunnah dengan menikah, dan menjaganya dari cara-cara yang tidak diridhoiNya.

Ada pelajaran yang sangat berharga dari Bilal bin Rabah, muadzin kecintaan Rasulullah SAW tentang meminang. Ketika ia bersama Abu Ruwaihah menghadap Kabilah Khaulan, Bilal mengemukakan: “Saya ini Bilal, dan ini saudaraku. Kami datang untuk meminang. Dahulu kami berada dalam kesesatan kemudian Allah memberi petunjuk. Dahulu kami budak-budak belian, kemudian Allah memerdekakan…,” kata Bilal. Kemudian ia melanjutkan, “Jika pinangan kami Anda terima, kami panjatkan ucapan Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah). Dan kalau Anda menolak, maka kami mengucapkan Allahu Akbar (Allah Maha Besar).”

Bukankah sebagai seorang muslim, ketika ia telah meniatkan suatu kebaikan maka Allah kan mencatatnya sebagai suatu amalan, apalagi kalau dia telah menjalankannya. Terlepas dari apapun hasilnya.

Dari Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya Allah mencatat segala hasanat (kebaikan) dan sayyiat (kejahatan) kemudian menjelaskan keduanya maka barangsiapa yang berniat akan melakukan kebaikan lalu dikerjakannya maka akan dicatat untuknya sepuluh hasanat mungkin ditambah hingga tujuh ratus kali lipat atau lebih dari itu. Dan apabila ia berniat akan melakukan sayyiat (kejahatan) lalu tidak dikerjakannya maka Allah mencatat baginya satu hasanat dan jika niat itu dilaksanakannya maka ditulis baginya satu sayyiat.” (HR. Bukhari – Muslim)

Setiap orang berhak tuk menerima atau menolak pinangan, baik laki-laki maupun perempuan. Dan sudah seharusnya kita bisa berbesar hati dan bersikap dewasa dalam menerima segala keputusan. Apalagi keputusan menikah yang merupakan salah satu hal yang sangat besar.

Allah swt berfirman,

Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. (QS. An-Nisaa’: 21)

Kalimat “mitsaqon ghalidza” atau “perjanjian yang kokoh” yang digunakan, sama persis seperti yang digunakan pada ayat,

Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: “Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud”, dan Kami perintahkan (pula), kepada mereka: “Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu”, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh. (QS. An-Nisaa’: 154)

Maka dari itu, jika pertimbangan yang mesti dilakukan terlalu hati-hati, dan keputusan yang harus diambil merupakan keputusan yang mungkin terasa berat (diterima sebagian pihak), maka haraplah maklum.

Toh, itu semua kita jalani atas landasan cinta kepada Allah. Bukankah itu semua kita jalani atas niatan karena Allah semata, demi meraih ridhoNya, tuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Maka dari itu, tiada alasan bagi kita tuk merasa patah hati.

Sungguh Allah sangat menyayangi hamba-hambanya yang beriman,

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisaa’: 29)

Dan sungguh Allah adalah zat yang maha mengetahui lagi maha bijaksana. Dan sudah barang tentu, Ia kan memberikan kita, pilihan yang terbaik menurutNya.

Semoga kita bisa bercermin dari kisah nabi Yusuf AS, ketika beliau dihadapkan pada cobaan besar dan ujian yang berat, bukan hanya sehari maupun dua hari, namun tahunan, dengan pilihan-pilihan yang serba terbatas. Dengarkanlah bagaimana perkataan beliau,

Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Yusuf: 100)

Ingat satu hal, “Pejuang Cinta Takkan Pernah Kalah”, karena orientasi cinta yang ada di dirinya adalah orientasi cinta yang menembus awan dunia dan bermuara pada cinta kepada Rabbnya. Semoga kita bisa menjadi “Pejuang Cinta Sejati”… Amin


Jakarta, 28 Januari 2008
Syamsul Arifin (http://genkeis.multiply.com)
Untuk yang pernah bersedih karena “cintanya telah menang”, bergembiralah merayakan cinta, dan sambutlah (cari, -red) cinta yang telah Allah siapkan untukmu

FITRAH MENJADI FITNAH



Artikel ini bertemakan perkahwinan dan juga sebab sebab mengapa ada di antara kita memilih untuk berkahwin awal walaupun terpaksa berdepan dengan risiko yang mungkin tidak dapat di lihat, tapi risiko adalah satu lumrah kehidupan kita. Sekarang nikmatilah tazkirah ini. Hati remaja selalu berkata, apakah salah kami bercinta? Rasa cinta memang tidak salah. Ia adalah fitrah semulajadi (instinct) yang ALLAH swt
kurniaan kepada setiap manusia. Ingin bercinta dan dicintai adalah instinct.
Jiwa manusia memerlukan cinta seperti jasad perlukan makanan. Oleh kerana
cinta adalah fitrah, maka tentulah tidak salah merasainya. Namun ALLAH tidak
kurniakan cinta secara polos begitu saja. Dia juga pencipta peraturan cinta
demi menjaga kemurniaannya. Peraturan inilah yang kerap dilanggar. Rasa cinta tidak salah tetapi kesalahan selalu berlaku sewaktu menjalin hubungan cinta. Di sinilah selalunya remaja terjebak. Cinta terlarang adalah cinta
yang menafikan peraturan yang telah ditetapkan oleh ALLAH swt. Ketika itulah
FITRAH telah menjadi FITNAH. Bila kehendak semulajadi tidak disalurkan atau
diisi mengikut peraturan maka akan berlakulah kekalutan dan kemusnahan. Mengapakah perlu ada peraturan cinta? Jawabnya kerana ALLAH swt mencintai manusia hambaNYA. Allah inginkan keselamatan dan kesejahteraan buat manusia
melaksanakan keinginan fitrah semulajadinya.

Keinginan tanpa peraturan akan
menyebabkan banyak kemusnahan. Begitulah hubungan cinta yang terlarang akan
membawa banyak implikasi negatif dalam kehidupan. Pengalaman sudah pun mengajar kita bahawa jangan sesekali bermain cinta, nanti terbakar
diri. Sudah banyak tragedi yang berlaku akibat hubungan cinta yg
membelakangkan Tuhan! Hubungan cinta jangan dicemari oleh sebarang tindakan menyalahi
syariat. Lebih banyak perlanggaran hukum berlaku, lebih tinggilah risiko
kemusnahan yang akan berlaku. Jangan kuat tertipu dengan pesona cinta yang dihiasi
dengan pelbagai janji dan sumpah setia. Jangan kita mabuk dengan rindu dan
asyik yang membuai dan melenakan. Seteguk kita minum dari kendi cinta terlarang, racunnya akan meresap membunuh akal, jiwa dan perasaan. Pada ketika itulah cinta dikatakan buta. Maka butalah mata hati dan mata kepala
sehingga seseorang akan menjadi hamba kepada sesiapa yang dicintainya. Ketika itu hati tidak nampak yang lain kecuali apa yang dicintainya.
Lupalah diri pada pencipta cinta kerana terlalu asyik dengan cinta yang
dikurniakaNya.

Bagaimanakah pula perasaan kita agaknya jika seseorang
itu begitu leka dengan hadiah yang diberikan hingga terlupa bersalaman dan
berterima kasih dengan pemberinya?
Allah swt kerap dipinggirkan dalam hubungan cinta terlarang. Seolah-olah
cinta dan pencipta cinta itu sudah tidak ada kaitan antaranya. Hukum
ALLAH dilanggar bukan dengan rasa bersalah tetapi dengan rasa manis dan
megah. Tangan kekasih dipegang walaupun jelas ALLAH mengharamkan sentuhan
antara lelaki dan perempauan yang bukan muhrim. Tergamak berdua-duaan di
tempat sunyi walaupun sudah diperingatkan Nabi bahawa dalam keadaan itu
syaitan adalah pihak ketiga. Lebih dari itu pun banyak berlaku. Semuanyanya
seolah-olah halal kerana cinta. Racun-racun berbisa yang memusnahkan
cinta telah dianggap sebagai baja. Akhirnya pohon cinta terlarang pun
berbuah. Buah yang pahit, masam dan memabukkan. Buah yang muncul dengan pelbagai
jenama yang aneh dan menjijikkan - zina, sumbang mahram,bohsia, bohjan,
buang bayi dll lagi. Ketika itu indahkah cinta?
Peraturan cinta bagai tanda-tanda dan lampu isyarat di atas jalan raya.
Kereta diciptakan dengan kuasa untuk bergerak tetapi pergerakkannya perlu
diatur dan dikawal. Jika tidak, dengan kuasa itu akan berlakulah
perlanggaran dan pertembungan.

Begitulah cinta, ia adalah kuasa tetapi kuasa itu perlukan peraturan dan kawalan. Apakah peraturan-peraturan dalam hubungan cinta? Hendaklah cinta kita itu didasarkan kepada cinta ALLAH. Ertinya cinta yang kita berikan kepadanya semata-mata kerana
mengharapkan keredhaan ALLAH.
ALLAH memberikan kita fitrah itu lalu niatkan dengan fitrah itu boleh
menghampirkan diri kita kepada ALLAH swt. Cintailah sesiapa pun, tetapi
pastikan cinta itu dapat memudahkan kita mencintai ALLAH. Sehubungan
dengan itu, cinta antara lelaki dan perempuan mestilah diniatkan untuk
ALLAH!.

Soalnya bagaimana?
Iringilah dengan niat untuk berkahwin kerana berkahwin itu lebih memudahkan seorang lelaki atau seorang perempuan menyempurnakan agamanya.

Sabda Rasulullah saw,
"Apabila seseorang itu berkahwin, sempurnalah separuh agamanya, tinggal
lagi
separuh untuk disempurnakannya"
.
Semoga perkahwinan yang dibina adalah semata-mata kerana ALLAH, dgn tujuan
untuk membina rumahtangga muslim, melahirkan keturunan soleh dan solehah, keluarga yang sanggup memikul amanah & dapat melaksanakan segala hukum dan perintah ALLAH swt.
Semoga dengan perkahwinan itu juga akan dapat menjaga
pandangannya, kehormatan dirinya serta hati dan juga perasaannya supaya sentiasa tunduk dan takut pada ALLAH swt, di samping dapat beribadat dan bertaqwa kepada ALLAH SWT.


Oleh itu, usahlah bercinta sekadar untuk bersuka-suka. Lebih buruk lagi
janganlah ada niat-niat yang jahat dalam bercinta sekadar untuk
bersuka-suka. Lebih buruk lagi janganlah ada niat-niat yang jahat dalam
bercinta sama ada didorong oleh hasutan nafsu atau bujukan syaitan.
Jika
tidak ada niat untuk berkahwin, cinta sudah pasti bukan kerana ALLAH.
Hakikatnya cinta itu adalah cinta terlarang yang akan membawa
kemusnahan
pada sebelah pihak atau kedua-duanya sekali. Cinta jenis ini seburuk
namanya
- Cinta Monyet!
Hendaklah dipastikan semasa menjalin hubungan cinta tidak ada hukum
ALLAH
yang dilanggar. Antaranya, tidak ada pergaulan bebas, tidak ada
pendedahan
aurat, tidak ada pengabaian perkara asas seperti meninggalkan
sembahyang, puasa dan lain-lain. Hubungan cinta jangan sampai
terjerumus
dalam perkara yang melalaikan dan merugikan. Maka, remaja tidak
seharusnya
mengeluh," Cinta apa namanya ini jika tiada dating, tiada perbualan
telefon
maraton..atau bahasa remajanya 'bergayut', tiada surat cinta, tiada
sentuhan
tangan, tanpa kerlingan dan senyuman?
Yakinlah, tidak ada keindahan dengan melanggar peraturan Tuhan. Putus
cinta
dan kecewa bercinta yang begitu dominan dalam kehidupan remaja adalah
disebabkan racun-racun cinta yang disangka baja ini. Justeru banyaklah
cinta
yang gagal disambung di alam perkahwinan dan lebih banyak yang putus
tanpa
sempat menempuh perkahwinan.
Allah swt Maha Mengetahui dan Maha Menyayangi. Segala peraturanNya buat
dengan rasa cinta terhadap hambaNYA. Cinta suci mampu tumbuh tanpa
semua
itu. Dan cinta itu pasti akan membawa ke gerbang perkahwinan untuk
bercinta
lagi dengan seribu keindahannya. Bahkan jika diizinkan oleh takdirNya,
cinta
itu akan terus bersambung ke alam akhirat. Suami yang soleh dan isteri
yang
solehah akan bercinta lagi di syurga-empat pertama yang melahirkan
cinta!
Ketika itulah FITRAH akan menjadi ANUGERAH!

.: Siapa Layak digelar MUJAHIDAH? :.


Mujahidah adalah semulia-mulia status yang disandang oleh seorang wanita muslimah. Dalam kaitannya dengan status ini seorang muslimah harus boleh memahami secara benar, bahawa jawatan mujahidah bukan nama pemberian dari seseorang tetapi ia adalah hasil dari kegigihan dan mujahadah yang ia lakukan dalam usaha menegakkan syariat Islam.

SELAMAT BERMUJAHADAH..chayo!



Bukanlah dianggap sebagai seorang mujahidah kalau ia berpangku tangan melihat kemungkaran yang bermaharajalela dan merasa merdeka padahal hukum Islam dijajah dan dieksploitasi thaghut.

Mujahidah adalah mereka yang tidak pernah merasa puas sebelum Islam wujud sebagai satu-satunya acuan hidup manusia dan merasa belum puas selagi fitnah dan kemungkaran masih hidup, sehingga ia sentiasa tidak pernah diam, tetapi selalu berfikir dan bekerja tanpa mengenal lelah dengan tujuan menegakkan Islam.

Adapun kewajipan yang perlu diketahui adalah:

1. Tidak boleh berundur dan pantang menyerah walaupun dalam suasana bagaimanapun.

2. Memberikan dedikasi dan kesetiaan yang tinggi terhadap pimpinan yang mengamalkan Islam.

3. Melatih diri dalam pelbagai ketrampilan dan keahlian.

4. Melazimi amalan-amalan soleh dan memperbanyak ibadah seperti puasa, membaca al-Qur’an minima satu juzu’ setiap hari, qiamullail dan lain-lain.

5. Selalu bersikap waspada, kritis dan tidak mudah terpengaruh.

6. Sentiasa tolong-menolong dan bersikap ithar kepada yang lain.

7. Memiliki perhitungan dan pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan dan bertindak.

8. Mengikhlaskan niat dan tujuan hanya untuk mencapai mardhatillah sahaja.

9. Memiliki kesabaran dn kestabilan jiwa dalam menghadapi pasang-surutnya fitnah dan cubaan.



( Dipetik dari buku: Adab Terpuji & Tanggungjawab Wanita Solehah.

Penyusun: Abdul Harith Zaidan)

:: wanita y dirinya ibarat pohon semalu ~



Pohon Semalu


Pada suatu hari, Rasulullah s.a.w berjalan-jalan bersama puteri baginda, Saidatina Fatimah r.a. Setibanya mereka berdua di bawah sebatang pohon tamar, Fatimah terpijak pohon semalu, kakinya berdarah lalu mengadu kesakitan.

Fatimah mengatakan kepada bapanya apalah gunanya pohon semalu itu berada di situ dengan nada yang sedikit marah. Rasulullah dengan tenang berkata kepada puteri kesayangannya itu bahawasanya pohon semalu itu amat berkait rapat dengan wanita. Fatimah terkejut. Rasulullah menyambung kata-katanya lagi. Para wanita hendaklah mengambil pengajaran daripada pohon semalu ini dari 4 aspek.

Pertama, pohon semalu akan kuncup apabila disentuh. Ini boleh diibaratkan bahawa wanita perlu mempunyai perasaan malu (pada tempatnya).

Kedua, semalu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya. Oleh itu, wanita perlu tahu mempertahankan diri dan maruah sebagai seorang wanita muslim.

Ketiga, semalu juga mempunyai akar tunjang yang sangat kuat dan mencengkam bumi. Ini bermakna wanita solehah hendaklah mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul Alamin.

Dan akhir sekali, semalu akan kuncup dengan sendirinya apabila senja menjelang. Oleh itu, para wanita sekalian, kembalilah ke rumahmu apabila waktu semakin senja.

Ambillah pengajaran dari semalu walau pun ia hanya sepohon tumbuhan yang kecil.

Tuesday, February 2, 2010

:: Contoh Buat Wanita Muslimah

www.iLuvislam.com



Sebab apa jadi sebegini? Semenjak hari-hari yang saya lalui minggu ini, saya terbaca banyak perkara dan belajar pelbagai perkara mengenai wanita. Dan hari-hari yang saya lalui di tempat saya menyambung belajar ini, saya melihat pelbagai ragam dan jenis wanita. Dan dengan itu juga, saya ingin berkongsi dengan kalian akan tajuk mengenai, 'WANITA'.

Dalam realiti dunia yang penuh dengan kemajuan hari ini, kita dapat lihat bahawa wanita-wanita juga seiring dengan kebangkitan kemajuan pada hari ini. Akan tetapi, kita dapat lihat juga segelintir dalam kalangan wanita-wanita yang menjadikan diri mereka ini sebagai fitnah yang besar, terutamanya kepada agama mereka sendiri. Rasulullah SAW bersabda;
" Berhati-hatilah kalian daripada godaan dunia, dan waspadailah terhadap wanita, sebab fitnah pertama yang menimpa Bani Israil adalah fitnah wanita" ;Riwayat Muslim.

"Tidak aku tinggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi seorang lelaki daripada (fitnah) wanita." ;HR Bukhari.




Apabila membicarakan tentang fitnah wanita, bukan bermakna wanita itu jahat dan sukakan keburukan. Tetapi apa yang dimaksudkan ialah keadaan mereka itu mampu menjadikan lelaki lupa daratan dan apabila usaha pencegahan tidak dilakukan, akan berlakulah perkara-perkara yang tidak diingini. Ini sudah pasti apabila lelaki yang berkenaan tidak berhati-hati. Bagaikan binatang ternak yang memakan rumput berdekatan dengan padang larangan, adalah mudah bagi binatang itu memasuki kawasan tersebut. Dan pada hari ini juga, kita dapat lihat wanita-wanita Islam semakin ramai antara mereka yang terhakis akhlaknya seterusnya menghilangkan identiti Muslimah sebenar daripada diri mereka.

Dengan ini, saya ingin mengajak kita semua, tidak kira kaum lelaki dan kaum wanita untuk sama-sama menyelusuri kisah kehidupan seorang wanita yang kehidupannya banyak dijadikan sebagai tulang belakang pendokong seorang lelaki. Siapakah wanita itu? Semestinya dialah Saidatina Khadijah RA. Isteri tercinta seorang lelaki, Nabi Muhammad SAW. Mengapa saya ingin bawakan kepada wanita-wanita sekalian akan kisah wanita ini? Kerana hakikatnya juga, wanita-wanita pada hari ini lebih menjadikan artis-artis sebagai idola dan pujaan hati dalam diri mereka untuk dicontohi.
"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan."
Begitulah Rasulullah saw berkata tentang kepribadian Khadijah, isterinya. Seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan dirinya berkorban demi kejayaan Islam.

Siti Khadijah berasal dari keturunan yang terhormat, mempunyai harta kekayaan yang tidak sedikit serta terkenal sebagai wanita yang tegas dan cerdas. Bukan sekali dua kali pemuka kaum Quraisy cuba untuk mempersunting dirinya. Tetapi pilihannya justeru, jatuh pada seorang pemuda yang bernama Muhammad, pemuda yang begitu mengenal harga dirinya, yang tidak tergiur oleh kekayaan dan kecantikan yang dimiliki oleh Saidatina Khadijah Khuwailid RA.

Saidatina Khadijah RA merupakan wanita pertama beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau banyak membantu dan memperteguhkan tekad Rasulullah SAW melaksanakan risalah dakwah. Beliau sentiasa berusaha meringankan kepedihan hati dan menghilangkan keletihan serta penderitaan yang dialami oleh suaminya dalam menjalankan tugas dakwah. Inilah keistimewaan dan keutamaan Khadijah dalam sejarah perjuangan Islam. Beliau adalah sumber kekuatan yang berada di belakang Rasulullah SAW. Adakah ramai wanita-wanita yang bergelar isteri di luar sana mencontohi sebagaimana peribadi Ummul Mukminin ini? Sanggup bersusah-payah bersama suami meskipun seorang yang kaya-raya... Dan adakah wanita-wanita di luar sana, yang bakal bergelar isteri, sudah bersedia mencontohi peribadi Ummul Mukminin ini?

Apabila ditanya tentang Siti Khadijah RA akan perpisahan Rasulullah SAW atas pemergiannya, Rasulullah SAW menjawab, "Ya! Sesungguhnya Khadijah adalah pentadbir dan suri rumah yang terbaik."

Buat wanita-wanita yang membaca dan berkongsi pandangan bersama, Apakah ada wanita lain yang dapat menyambut sedemikian baik peristiwa bersejarah yang berlaku di Gua Hira seperti yang dilakukan oleh Khadijah kepada suaminya? Apa yang dikatakan oleh Khadijah kepada suaminya pada saat menghadapi peristiwa besar itu menunjukkan betapa besarnya kepercayaan dan kasih sayang seorang isteri kepada suami yang dilandasi iman yang teguh. Sedikit pun Khadijah tidak berasa ragu-ragu atau syak di dalam hatinya. Persoalannya, dapatkah kita jika sebagai suami dan isteri berlaku demikian untuk diri dan tugas masing-masing?

Khadijah berusaha menabahkan hati suami yang ditaatinya dengan berkata, " Wahai kekanda, demi Allah, Tuhan tidak akan mengecewakanmu kerana sesungguhnya kekanda adalah orang yang selalu memupuk dan menjaga kekeluargaan serta sanggup memikul tanggungjawab. Dirimu dikenali sebagai penolong kaum yang sengsara, sebagai tuan rumah yang menyenangkan tamu, ringan tangan dalam memberi pertolongan, sentiasa berbicara benar dan setia kepada amanah."

Sememangnya, wanita-wanita yang begitu tinggi darjatnya dalam Islam dalam lipatan sejarah suatu masa dahulu semakin dilupakan.



Kesetiaan yang mendorong kegigihan

Mari kita teliti, fahami serta hayati beberapa gambaran kesetiaan Khadijah yang telah membina kekuatan pada diri dan kehidupan penegak risalah Islam itu. Sepanjang hidupnya bersama Rasulullah SAW, Khadijah begitu setia menyertai baginda dalam setiap peristiwa suka dan duka. Setiap kali suaminya ke Gua Hira, beliau pasti menyiapkan semua bekalan dan keperluannya. Seandainya Rasulullah SAW agak lama tidak pulang, beliau akan meninjau untuk memastikan keselamatan baginda. Sekiranya baginda khusyuk bermunajat, beliau tinggal di rumah dengan sabar sehingga baginda pulang.

Apabila suaminya mengadu kesusahan serta berada dalam keadaan gelisah, beliau cuba sedaya mungkin mententeram dan menghiburkannya sehingga suaminya benar-benar merasai ketenangan. Setiap ancaman dan penganiayaan dihadapi bersama. Malah dalam banyak kegiatan peribadatan Rasulullah SAW, Khadijah pasti bersama dan membantu baginda seperti menyediakan air untuk mengambil wuduk.

Kecintaan Khadijah bukanlah sekadar kecintaan kepada suami, sebaliknya yang jelas adalah berlandaskan keyakinan yang kuat tentang keesaan Allah SWT. Segala pengorbanan untuk suaminya adalah ikhlas untuk mencari keredaan Allah SWT. Allah Maha Adil dalam memberi rahmat-Nya. Setiap amalan yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan pasti mendapat ganjaran yang berkekalan. Firman Allah yang bermaksud:
"Barang siapa yang mengerjakan amalan saleh, baik lelaki mahupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan." (An-Nahl: 97)

Janji Allah itu pasti benar. Kesan kesetiaan Khadijah bukan sekadar menghasilkan kekuatan yang mendorong kegigihan dan perjuangan Rasulullah SAW, malah membawa barakah yang besar kepada rumah tangga mereka berdua. Anak-anak yang lahir juga adalah anak-anak yang soleh. Keturunan zuriat ahlul-bait Rasulullah SAW merupakan insan yang sentiasa taat melaksanakan perintah Allah SWT. Semua ini menghasilkan kekuatan yang membantu meningkatkan perjuangan Islam.



Wahai lelaki, wanita bagaimanakah yang kamu hajatkan sebagai pasangan hidup, tulang belakang (pendokong) hidupmu dan pembimbing anak-anakmu?

Wahai wanita, suami yang bagaimanakah peribadinya yang kamu inginkan sebagai ketua,pembimbing dirimu dan keluargamu?

Wahai ummah, wanita yang bagaimanakah kita lihat pada hari ini, yang bagaimana kita cari, dan yang bagaimanakah kita puja dan puji?

Moga-moga renungan ini sedikit sebanyak membuka mata buat kaum Hawa dan kaum Adam yang membacanya. Agar sebagai persediaan buat hari-hari seterusnya.

Monday, February 1, 2010

:: MAHASISWA PENDIDIK! ^_^

bismillahirrahmanirrahim...

alhmdulillah, syukur ke hadrat Ilahi kerana dengan limpah dan kurniaNya diri ini masih lagi sihat walafiat , teguh berdiri di sini ya ALLAH.. alhmdulillah, keluarga yang tersayang di kampung juga sihat walafiat selepas diri ini menelefon bertanya khabar mereka semalam.. alhmdulillah3x~ syukran ya ALLAH kerana terus meberi hamba, keluarga hamba dan teman-teman hamba merasai nikmatMu yang luas ya ALLAH..
sudah lama diri ini tidak meng'update' blog usang ini.. bukan kerana malas pula pada kali ini.. tapi, diri ini telah dihujani dengan tugasan-tugasan yang banyak.. biasalah.. sem ini adalah yang paling sibuk bagi diri ini.. kerana diri ini telah mengambil minor atau subjek tumpuan pada sem ini yang telah mbuatkan diri ini menjadi sibuk sedikit.. moga ALLAH swt memberi kemudahan kepada diri ini dalam menempuh kehidupan-kehidupan yang dilalui d sini ya ALLAH.. amin ~

entri pada kali ini akan ditaip serba ringkas dan padat je insyaALLAH.. hee~ saje diri ini mahu masukkan news yang terbaru yang berlaku di sini semenjak dua menjak neh.. apa ya yang berlaku..?? minggu lepas alhamdulillah Pilihan Raya Kampus [PRK] untuk memilih kpimpinan Majlis Perwakilan Pelajar [MPP] sesi 2009/2010 telah diadakan dengan jayanya di sini insyaALLAH.. gelombang kuning bersama Mahasiswa Pendidik telah menular di sini ke atas mahasiswa-mahasiswa yang mahukan perubahan-perubahan yang akan mencetuskan revolusi dan transformasi d sini pada masa akan mendatang insyaALLAH.. ! alhamdulillah, Mahasiswa Pendidik telah menghantar 7 orang calon semuanya dan 6 orang calon telah berjaya memenangi kerusi masing-masing.. tahniah dan takziah diucapkan kepada Mahasiswa Pendidik kerana telah memenangi hampir separuh dari kerusi yang telah dipertandingkan... ^^v moga antum wa antunna tabah dan kuat dalam menjalankan tugas dan misi kalian dalam menegakkan kebajikan pelajar-pelajar UPSI insyaALLAH ! majulah Mahasiswa Pendidik untuk mahasiswa ! pada pagi semalam telah diadakan riadah " Sihat Bersama Mahasiswa Pendidik " yang telah berlangsung di Kolej Harun Aminur Rasyid [KHAR] .. walaupun tidak ramai yang dapat menghadirkan diri kerana ada komitmen-komitmen lain tetapi tidak mencacatkan suasana yang meriah di sana.. alhamdulillah, aktiviti telah berjalan dengan lancar .. ^_^ di sini , diri ini akan masukkan beberapa gambar yang telah berjaya dirakamkan semalam.. alhamdulillah !.. sehingga berjumpa lagi insyaALLAH.. ilalliQa' ^^

" bangkitlah pejuang bangkitlah
rapatkan barisan rapatkan..
meneruskan langkah perjuangan..
suara dan harapan mahasiswa..

kobarkan dirimu kobarkan...
kentalkan jiwamu kentalkan..
tak kan pernah usai pertarungan..
hingga tertegak kebenaran..

renyahkan rasa takut dan gentar..
robohkan segala kebatilan..
perjuangan harapan bersama..
untukmu varsiti tercinta.. "




:: jumlah keseluruhan mahasiswa yang telah hadir untuk memeriahkan lagi aktiviti yang berlangung pada pagi semalam.. ^^v







:: muslimat .. ! ^^